Sabtu, 23 Maret 2013

Perencanaan dalam pengambilan keputusan

TOPIK : PERENCANAAN

Perencanaan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu upaya untuk menentukan tujuan serta sasaran yang ingin diraih serta mengambil sejumlah langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui perencanaan yang baik seorang manajer akan mampu mengetahui apa saja yang harus dilaksanakan dan bagaimana cara melakukannya. Misalnya saja menentukan tingkat penjualan dalam kurun waktu tiga bulan ke depan, kebutuhan modal tambahan untuk menambah kuantitas produksi, pengurangan persediaan sebagai akibat menurunnya permintaan, prediksi kebutuhan karyawan sebagai dampak perluasan kapasitas produksi dan sebagainya.

Pembuatan keputusan adalah salah satu kemampuan utama yang harus dikuasai setiap manajer. Hal ini disebabkan pembuatan keputusan sangat diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen. Misalnya saja di saat proses perencanaan berlangsung, berbagai proses pembuatan keputusan dilakukan untuk memilih alternatif dan prioritasnya.

Pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, mempertimbangkan kriteria, mengembangkan alternatif, membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif pemecahan, menilai risikonya, memilih alternatif terbaik dan mengimplementasikan keputusan. Untuk memperlancar proses pengambil keputusan tersebut kita harus mengetahui kunci pokok keberhasilan implementasi keputusan. Kunci kesuksesan tersebut adalah komitmen, penyampaian hasil keputusan berupa pengumuman, jumlah dan kualitas personalia yang akan melaksanakan keputusan, fasilitas yang mendukung pelaksanaan keputusan, waktu pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan keputusan.

Suatu perencanaan yang tidak terorganisir secara baik maka akan mengacaukan semua sistem yang ada dalam perusahaan. Sehingga tujuan dari perusahaan tersebut tidak jelas adanya dan proses pengambilan keputusan menjadi bimbang. Suatu perusahaan akan berkembang pesat jika perencanaannya dibuat lebih sistematik sehingga SDM yang ada didalamnya lebih giat bekerja karena tugas mereka sudah jelas adanya.

Bagi perusahaan, pengambilan keputusan haruslah bersikap kooperatif dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Sehingga SDM yang ada didalamnya tidak ada yang rugi satu sama lain.




DEVI MIRANTI PERTIWI / 11210879
3EA10